Senin, 09 Februari 2015

Halalkan Atau Tinggalkan?

Cinta itu?

Assalamualaikum, Akhi dan Ukhtiiiiiiiiii *panjang bener-_-
Kaifa Haluka/Haluki? Ane harap Akhi dan Ukhti selalu dalam keadaan sehat wal'afiat ya. Oh iya sebelumnya Ane mau minta maaf nih karena Ane udah buat kesalahan yang memang sulit untuk dilupakan, karena Ane udah membuat Akhi dan Ukhti memendam rasa rindu yang akut kepada Ane maaf yaah berhubung saya ini memang ngangenin heheheh. Kebetulan kita jumpa lagi. Alhamdulillah Ane masih disini menanti ditemani angin yang berhembus dalam sepi *ciee galau =D
Akhi dan Ukhti, pasti punya kan sosok yang Akhi atau Ukhti kagumi? Sosok yang kita cintai? Emang deh kalau udah ngomong soal cinta-cintaan bakalan nggak habis-habis deh. Kenapa sih rasa itu timbul secara tiba-tiba? Yup! Cinta memang banyak definisinya. Apa sih cinta yang sebenarnya itu? Jawabannya: "Ane juga nggak tau" *ceritanya masih polos ._. Cinta itu aneh ya, nggak percaya tanya aja deh sama orang yang udah pernah jatuh cinta. Lantas, rasa-rasa aneh itu mengapa bisa muncul sih lalu berkembangbiak dihati?

Sebenarnya, Cinta itu fitrah kok, jatuh cinta itu wajar-wajar saja. Bagaimanapun kita mencintai sesuatu, hanya cinta kepada Allah lah yang paling hakiki! Allah sangat sangat sangat mencintai kita! Cinta-Nya selalu menyinari hidup kita. Namun pernahkah kita berfikir sudahkah kita mencintai Allah sepenuh hati, segenap jiwa kita? Mari sama-sama kita bertanya kepada diri kita sendiri

1. Kita sering lupa berdzikir kepada Allah, tetapi masihkah hari ini Allah memberikan kita nikmat suara yang dapat membuat kita bisa bicara?
2. Kita sering dibutakan oleh kesenangan dunia, dan terkadang lupa mengingat Allah, tetapi pernahkah Allah lupa kepada kita? Tentu tidak!
3. Kita sering menganggap remeh dosa-dosa kecil, tetapi ampunan dan rahmat Allah selalu ada untuk kita
4. Kita sering merasa tak cukup, merasa kurang dan sebagainya padahal Allah memberikan sangat banyak nikmat kepada kita karena kecintaan-Nya. Bisa aja kan Allah mencabut nikmat tersebut? Misalkan saat ini kita masih bernafas dengan baik, nah bayangkan seandainya Allah cabut nikmat bernafas itu 1 menit saja, bagaimana susahnya keadaan kita bukan? Yuk istighfar dan bersyukur sebanyak-banyaknya
5. Kita sering membicarakan aib orang lain, dan kita tak pernah mengingat kalau Allah masih menutup aib kita, bisa saja detik ini Allah membuka aib kita dan bahkan diri kita sendiri takkan sanggup. Jelas lah Allah akan sangat marah apabila kita menggunakan lisan kita untuk hal yang tidak baik. Allah selalu menginginkan kita untuk berbuat baik. Semakin sering berbuat baik, semakin besar cinta Allah kepada kita *Siapa sih yang nggak mau dicintai? >.< Marilah kita belajar untuk menjaga hati dan menjaga lisan kita :)

Cinta kepada Allah SWT memang membuat semua jadi indah dan hidup kita jadi tenang. Lalu bagaimana dengan ikhwan yang mencintai akhwat atau sebaliknya?

Wajar saja kok. Memang Allah sudah menempatkan cinta dan rasa itu didalam hati sang Ikhwan atau sang Akhwat. Allah lah pemilik setiap hati. Hanya saja kita perlu mengatur bagaimana cinta yang ada membuat hidup kita lebih positif atau negatif? Jawaban ada pada diri kita masing-masing. Sebagaimana firman Allah SWT:

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.(QS: Ar-Ruum Ayat: 21)

Allah menitipkan rasa cinta dalam tiap-tiap hati supaya pemilik hati tersebut merasa tentram dan nyaman pada saat dua insan telah bersatu. Eiits bagi para Ikhwan yang belum mampu bukan berarti elu bisa seenaknya berpacaran dengan sang Akhwat! Seenak monyonglu, nggak halal! Elu bisa apa sih?

Bisa nya ngemis sama emak doang, ngemis-ngemis beli bunga mawar, coklat, hadiah *preeeet nggak mikir emak lu capek cari duit sampe cepirit? Masih ngemis udah sok-sok banget tuh. Ingat lho, Coba aja deh elu jumpain bapaknya si Akhwat dan membawa mawar elu bakalan kalah sama ikhwan yang datang untuk ta'aruf lalu membawa mahar! Kalau ente memang belum mampu, jangan sok sembarangan ngajak si Akhwat berpacaran kalau emang elu cinta dia elu nggak akan macarin dia! Kalau elu cinta udah pasti elu junjung tinggi kehormatannya! Mendingen ente mendekatkan diri kepada Allah dan menjadi hamba-Nya yang sholeh dan sang Akhwat yang sholehah bakalan hadir dalam hidup ente =D mau kan dapat Istri sholehah yang menuntun kita untuk meraih cinta-Nya Allah dimana cinta-Nya Allah memudahkan kita selamat didunia dan akhirat. Bahkan bidadari syurga pun cemburu dengannya? *Wuiiiih ane mesti belajar menjadi bini yang sholehah~ abaaang lamar adek baaang hahaha =D

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)"
(QS: An-Nuur Ayat: 26)

"Apalah arti sekuntum mawar dibanding seperangkat mahar" Ukhti, setuju kan? Heheheh =D makanya ngasih mahar donk sebagai perjuangan dan pengorbanan bukti cinta lho jangan hanya sekedar kata-kata nggak jelas*basi huh nggak bisa dijamin kata-kata dan perhatian! -_-.Ucapkan akad dihadapan semua orang. Berani lho? Kalau elu emang cinta sama si Akhwat lakukan segera! Jangan selalu membuat janji manis entar si Akhwat diabetes gara-gara nelan janji manis elu hahaha. Bagi para Ikhwan ane ingatkan jangan coba-coba mendekati para ukhti dan memberikan perhatian yang lebih! Ingat lho cewek itu gampang sayang, gampang luluh! Mereka rapuh, ya sangat rapuh hatinya! Jangan coba kau mendekat apabila suatu hari kau tinggalkan retaklah hati mereka!

Bagi para Ukhti jangan mudah terpancing dengan rayuan maut sang Ikhwan yang selalu memuji dan memberikan perhatian lebih entar bisa-bisa sakaratul maut*eh eh bercanda kok ._.v . Kenapa? Bisa saja si Ikhwan berbicara begitu karena "ada apanya" bukan "apa adanya" lho *boroboro berebere sakit kan? maka itu, abaikan saja ya. Nah, cinta yang semacam ini dapat mengotori hati kita ukhti. Ingatlah marwah dan harga diri yang kita miliki sangat, sangat berharga! Jangan serahkan kepada ikhwan non mahram! Sanggupkah kita menahan pedihnya siksa neraka? *naudzubillah, ya ukhti hanya suami kita kelak lah yang akan memilikinya! Bayangkanlah apabila kita terpukau dengan perhatian lebih sang Ikhwan yang belum halal bagi kita,secara tak langsung membuat kita lalai kan? Jujur aja deh, pasti selalu terbayang-bayang sang Ikhwan melulu mulai dari bangun tidur sampai malam bahkan didalam mimpi muncul lagi tuh si Ikhwan dalam wujud entah apa mungkin hantu ._. Waduh gawat, membuat noda hitam dihati menjamur! Basmi dengan dzikir dan istighfar! Hehehe :D

Tetapi bukan berarti nggak boleh jatuh cinta lho, jatuh cinta lah selama cinta itu membuat iman kita naik terus, membuat kita tetap berada dijalan Allah, dan selama cinta itu membuat kita semakin dekat dengan Allah, why not? :) Lebih baik kita menjadi kepribadian yang dicintai dan cinta pun datang dengan sendirinya. Tak perlu mengejar cinta! Jodoh memang sudah Allah menentukan. Hanya saja tinggal kita pilih mau yang bagaimana? Jawaban ada pada kualitas diri kita masing-masing!

Mencintai seseorang cukup sewajarnya saja
Rasulullah Saw bersabda: Cintailah seseorang sewajarnya saja karena bias saja suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bias saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu. (HR. Tarmizi)

Apabila kita telah mencintai namun terlanjur sakit, nggak usah dipertahankan! Kalau dia membuat kita galau dan iman kita turun udah deh tinggalin aja, buang-buang waktu dan galau itu menyia-nyiakan nikmat Allah tau! galau membuat kita larut dalam kesedihan dan lupa waktu bersyukur bahaya banget kan? Galau memang membahayakan diri sendiri baik orang lain juga! Saat seseorang galau ia cenderung memikirkan orang yang telah menyakitinya atau meninggalkannya, namun pernahkah seseorang itu berfikir bahwa pantaskah ia menangis untuk orang yang tidak pantas ditangisi? Lihatlah orang disekitar kita, kedua orangtua, keluarga, teman, sahabat karib, semua hadir untuk kita! Kita patut bersyukur, masih banyak orang yang hidupnya tak sebahagia kita. Hal yang paling tepat apabila sudah galau akut begini yuk sama-sama kita kembali ke jalan yang diridhai Allah dan raihlah cinta yang hakiki nan abadi, yaitu cinta-Nya Allah. Untuk apa berpacaran? Kalau ia bukan takdirmu? Kalau ia bukan jodohmu? Kalau pada akhirnya takkan bersatu? Pilihan ada ditanganmu masing-masing! Halalkan atau tinggalkan?